Senin, 08 Juni 2015

Tulisan ZAIDA

"Jangan Sentuh Aku!!!"



Tatapan mata penuh ketulusan
Nampaknya akan kembali menyentuh tubuh ini
Tapi akankah kebahagiaan yang datang?
Atau malah rasa sakit itu yang kembali merasuk dalam dada ini?

Salah aku jika mulai tak perduli?
Jika aku mulai benci dengan semua kata – kata manis dari mulut laki – laki
Yang ku anggap peduli namun nyatanya hanya sandiwara belaka?

Aku lelah dengan semua rasa ini
Apakah TUHAN menciptakan rasa cinta
Hanya untuk di permainkan?

Wanita.. yaa wanita
Memang hanya perhiasan dunia
Tak berarti kalian bisa seenaknya memainkan

Tetesan ini terus membasahi pipi
Entah sampai kapan akan terus mengalir
Bukan bentuk rasa sakit yang ditangisi
Tapi kekecewaan kenapa semudah itu
Perasaan ini dipermainkan?

Bodoh!
Yaa terlalu bodoh
Pasrah menerima semuanya tanpa perlawanan
Bagaikan negara yang tidak mampu lagi merdeka
Karena sudah terlalu lama dijajah

Semudah itu kah kau permainkan mata
Kau tatap dengan penuh rasa
Kau puji dengan sejuta keindahan
Cukup!!!!!!
Kembalikan kedamaian itu kedalam hati ku.
Dan silahkan pergi



Tulisan ZAIDA

"Sepasang Mata Penuh Ketulusan"



Aku melihat sepasang mata yang sayu
Aku tak mengerti
Apakah itu memang asli ciptaan Tuhan
Ataukah karena pengaruh dari barang haram itu

Tuhan, iblis itu
Kini benar – benar ada
Ia rusak semua kawan ku
Dengan kata kata indah yang ia bisikan
Didalam dada – dada kawan ku

Kini sepasang mata sayu itu
Masih ku lihat, ku tatap
Tanpa kedipan
Apakah aku harus melihat dengan kebencian?
Namun pancaran ketulusannya masih terlhat

Sadarkah ia apa yang di lakukannya
Dia ucapkan sayang malam itu
Dan ia perhatikan luka
Yang kembali terbuka. Seakan – akan ingin mengobatinya

Maap
Aku harus tinggalkan engkau
Malam ini sayang
Walau ketulusan itu selalu mengiringi langkahku

Semoga kau cepat dewasa sayang

Tulisan ZAIDA

"Kemana Arahku?"



Aku berada di dalam besi
Yaa besi
Besi yang tersusun rapi
Tak akan ada celah
Saat aku ingin memberontak darinya

Tapi sekarang aku berhasil
Aku bebas berkeliaran
Seakan – akan tak berpendidikan
Tak punya arah dan tujuan

Hanya membuat hati ini merasa damai
Membuang waktu
Untuk segelas kopi dan sebuah laggu reggae
Bersama mereka, punya jalan sendiri

Tapi, lihat aku sekarang
Lihat... dan terus lihat
Bagaikan kacang lupa pada kulitnya
Aku terlalu hanyut dalam harumnya kopi
Dan indahnya alunan musik reggae

Aku lupa kemana harus kembali
Aku takut kembali masuk dalam besi
Yang tersusun rapi itu
Aku takut tak mampu lagi keluar
Dan kehilangan semua kedamaian yang ada

TUlisan ZAIDA

"Dimana Kedamaian Itu ?"



Entah ada apa dengan malam ini
Apakah ia bosan
Apakah ia ingin berontak
Atau apakah ia ingin mati
Meninggalkan kegelapan dengan segala kehancurannya

Perasaan tidak karuam
Membuatnya semakin kacau
Entah kemana perginya ketenangan
Nampaknya ia mulai bosan berada didalam hati ini

Apa salah ku?
Lantunan ayat suci Al-Qur’an pun selalu didengarkan
Apakah ini nantinya sia – sia
Tidak membuat ketenangan dan kedamaian.

Sebegitu bencinya kah,
Sehingga semua lantunan itu tak bisa menenangkan

Malam semakin malam
Kedamaian semakin menjauh
Dan syaitan terus mengusik
Membuat ketidak damaian yang hilang semakin hilang
Dan akhirnya lenyap

Kembalikanlah semua yang kau ambil dari sini.
Bisa kah..?