Sabtu, 30 Mei 2015

Tulisan ZAIDA

"WANITA"


Wanita
Yaa seseorang yang paling berjasa bagi negeri ini
Darinya lah  muncul generasi – generasi penerus bangsa
Dari didikan dia lah kita ada, kita bisa, dan kita kuat

Hatinya sangat lembut
Tidak ada batas kesabaran baginya
Saat mendidik kita

Terkadang dia terluka
Tapi sayang tak pernah terlihat dari raut wajahnya
Ia selalu terlihat tegar, kuat,
Menghadapi kebiadapan yang ada di muka bumi ini

Pujian – pujian yang keluar dari mulut lelaki
Terkadang tidak meninggalkan secercah kebahagiaan
Yang ada hanya goresan luka yang sangat dalam
Akan kah kita peduli dengan hatinya?

Mengorbankan senyumnya
Mengorbankan kebahagiannya
Dan mengorbankan nyawanya
Hanya untuk kita

Yaa kita
Kita yang dilahirkannya
Dengan sejuta cinta dan kasih sayang
Namun sayang, kita terlalu biadab
Membalas semuanya dengan kecongkakan dan keangkuhan

Senin, 25 Mei 2015

Tulisan ZAIDA

"Hanya Tulisan tanpa Makna"



Mengerti tak kan selalu dimengerti
Berkorban tak kan selalu dianggap ada
Bertahan tak kan selalu dianggap kuat
Dan bernilai tak kan selalu dianggap berharga

Jarak bukan alasan untuk meakhiri semuanya
Jarak bukan alasan bahwa kita harus berpisah
Karena cinta tak mengenal itu
Yang ia tau hanyalah rasa nyaman dan tenang yang ada di hati

Satu hal yang tidak pernah jauh dari cinta
Adalah rasa sakit
Ia selalu menjadi cobaan di dalam cinta
Ia selalu melatih kita untuk tetap kuat
Tetap bertahan, tetap tersenyum,
Bagaimana pun keadaannya

Dan perpisahan yang pasti datang
Bukanlah akhir dari segalanya
Tapi, awal dari pertemuan kita nanti
Entah kapan akan terjadinya

Percayalah, Tuhan lebih, dan pasti lebih tau mana yang terbaik untuk kita
Berdua!

Tulisan ZAIDA

"Tulisan Tanpa Makna"


Angin kencang meniup dedaunan
Memercikan suara indah
Menenangkan hati

Semakin ngeri saja warna langit malam itu
Dan didalam itu, aku mendapatkan kabar yang juga sangat menyakitkan
Kasian sekali dia
Yang dianggap sebagian besar kawan kawan
Sebagai kambing hitam
Dari kandasnya hubungan ku dengan seorang laki laki disana

Sambil menatap kegelapan langit
Berselimut rasa dingin yang terus menghampiri
Aku hanya bisa berdo’a
Kuatkan dia Tuhan
Dan semoga dia mampu untuk terus bertahan

Untukku dan Untukknya sendiri